Pinrang – Promosi kesehatan merupakan suatu bentuk pendidikan yang agar masyarakat berperilaku sehat dan merupakan tahapan yang pertama dan utama pada pencegahan penyakit. Untuk melakukan kegiatan promosi kesehatan diperlukan suatu media Komunikasi, Informasi dan edukasi (KIE). Media promosi kesehatan dapat mempengaruhi ketertarikan masyarakat untuk mendapatkan informasi kesehatan. Berkembangnya teknologi informasi digital menuntut aktivitas promosi kesehatan selayaknya dilakukan melalui media digital. Demikian yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Pinrang, drg. Dyah Puspita Dewi, M.Kes dalam sambutannya pada kegiatan Pelatihan Manajemen Puskesmas melalui pembuatan Media KIE di MS Hotel, Kamis (15/6/2023).

Kesempatan yang sama, Sub Koordinator Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Hj. Kasmawati, SKM, M.Kes mengharap setelah mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan media KIE ini dapat meningkatkan wawasan dan keahlian petugas promosi kesehatan puskesmas dalam membuat media promosi kesehatan yang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi saat ini.

Kegiatan yang diikuti oleh Petugas Promkes PKM se Kabupaten Pinrang berlangsung selama 2 hari dengan menghadirkan narasumber Hasanuddin dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kab. Pinrang dan Syamsul S. Lappattah dari Lembaga Kajian dan Pengawasan Otonomi Daerah Kab. Pinrang.

“Dengan menggunakan pendekatan KIE, puskesmas dapat menjadi pusat pengetahuan dan sumber informasi yang dapat diandalkan bagi masyarakat. Hal ini membantu mempromosikan kesehatan, mencegah penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan”, jelas Syamsul S. Lappattah. Dan menurutnya ada lima langkah yang dapat membantu dalam membuat Media KIE yaitu mengidentifikasi tujuan dari media KIE yang ingin dibuat. Selanjutnya menentukan sasaran audiens, konten yang relevan, dan gaya komunikasi yang menarik. Dan terakhir melakukan Evaluasi dan umpan balik setelah media KIE selesai dibuat.

“ Dalam pembuatan sebuah video yang profesional, pasti ada sebuah proses cara membuat script video. Proses tersebut dapat membantu untuk mengkonseptualisasikan ide-ide maupun gagasan yang kamu dan tim kamu miliki untuk menghasilkan konten video yang menarik” jelas Hasanuddin yang biasa disapa Udin CH.

Menurutnya dengan adanya script yang terstruktur dengan baik, maka akan lebih mudah untuk mengetahui elemen-elemen apa yang perlu disiapkan dalam pembuatan sebuah video. Hal ini karena menurut Udin CH, dalam sebuah script biasanya mencakup konsep dasar seperti ide, informasi, alur cerita, hingga peralatan yang diperlukan dalam sebuah produksi video.

Kegiatan pelatihan ini menjadi hari yang istimewa dengan hadirnya Halim Gani Safia yang merupakan Sutradara Film Uang Panai’ , dan turut serta memberikan materi  serta motivasi kepada peserta, terutama terkait bagaimana menemukan ide dan langkah-langkah membuat konten.

Diakhir kegiatan peserta melakukan praktik cara membuat video dengan menggunakan aplikasi yang ada di smartphone masing-masing peserta dengan bimbingan dan pendampingan dari narasumber.