Pinrang – Setiap pekerjaan memilki resiko tersendiri terkait pekerjaan apa yang digeluti, maka dari itu semua pekerja haruslah mengetahui resiko yang ada di tempat dia bekerja. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang dr.Amtsyir Muhadi, M.Adm.Kes saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (10/4).
Oelh sebab itu lanjutnya, pembentukan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) perlu dilakukan mengingat banyak Pos UKK yang telah berkiprah dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anggotanya disamping masih banyak pekerja dalam hal ini pekerja informal dan swasta yang belum tersentuh pelayanan kesehatan kerja.
Sementara itu, Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan, Kesehatan dan Olahraga H.Kennedi, SKM, M.Kes dalam kunjungan di Kecamatan Suppa, Senin (9/4) yang menggandeng Promosi Kesehatan (Promkes) membentuk sebuah Pos UKK untuk masyarakat Nelayan di Desa Lotang Salo.
Kennedi menuturkan kedepannya akan dibentuk 17 Pos UKK dengan masing-masing 1 Pos UKK binaan Puskesmas se- Kabupaten Pinrang yang memiliki anggota rata-rata 20 orang pekerja/ Pos UKK.
“Sekarang kita sudah terbentuk 5 Pos UKK dan selanjutnya Puskesmas melakukan pembentukan dan pembinaan Pos UKK yang di wilayah kerja masing-masing”, jelas Kennedi.
Dalam Paparan materi yang disampaikannya, Kennedi menyampaikan bahwa selain masalah gizi, penyakit tidak menular, dan penyakit menular, para pekerja informal juga memiliki risiko keselamatan dan kesehatan terkait pekerjaannya yang dapat mengganggu produktifitas mereka.
Hal tersebut meliputi kondisi lingkungan kerja yang berbahaya, masalah kesehatan seperti gangguan otot rangka, gangguan mata dan gangguan kesehatan kulit.
Para pekerja informal menurutnya terpapar potensi bahaya pekerjaan dengan kecenderungan tidak ada badan usaha ataupun pemilik yang secara langsung bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan kerja mereka terutama yang berhubungan dengan berbagai penyakit dan gangguan akibat kesehatan dan kecelakaan kerja.
Pos UKK merupakan upaya kesehatan kerja bagi pekerja informal yang bersumberdaya dari, oleh dan untuk masyarakat pekerja itu sendiri.
Kegiatan yang dilakukan meliputi upaya promotif, preventif dan pengobatan sederhana yang bersifat pertolongan pertama pada kecelakaan dan pertolongan pertama pada penyakit.
Penekanan terhadap upaya promosi dan preventif guna mengubah perilaku para pekerja untuk mengurangi atau menghilangkan risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta upaya meningkatkan kesehatan pekerja.
Komentar Terbaru