Pinrang- Komunikasi Perubahan Perilaku merupakan komunikasi dengan menggunakan berbagai macam saluran atau media dalam memperbaiki perilaku terutama perilaku kesehatan masyarakat berupa pola asuh dan pola makan serta perilaku lainnya yang berhubungan dengan pengetahuan dan budaya (kultural). Demikian sambutan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Pinrang drg. Dyah Puspita Dewi, M.Kes dalam pembukaan kegiatan Workshop Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) bagi petugas promosi kesehatan di Hotel MS, Rabu-Kamis (18-19/8).

Kadis Kesehatan Drg. Dyah Puspita Dewi, M.Kes membuka kegiatan Workshop Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) di Hotel MS, Rabu (18/08).

Didampingi oleh Narasumber yaitu Kasi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Propinsi Sul-Sel, drg. Burhanuddin, M.Kes, Kabid Kesmas Dinkes Pinrang dr. Amtsyir Muhadi, M.Adm.Kes, Kasi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat, Hj, Kasmawati, SKM, M.Kes.

Dihadapan Peserta workshop yaitu Petugas Promkes Puskesmas lebih lanjut drg. Dewi menyampaikan bahwa salah satu strategi yang bisa dilakukan untuk mencegah dan menurunkan stunting adalah strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP). Dan strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dirasa penting untuk menjadi alternatif percepatan penurunan stunting dengan penyampaian informasi atau pesan yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi, serta pemilihan media dan metode yang tepat sesuai sasaran, diharapkan dapat mempercepat penanganan dan penurunan stunting.

“Mudah-mudahan dengan adanya workshop ini akan memberikan peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi petugas promosi kesehatan untuk berbuat lebih banyak dalam mencegah dan menurunkan stunting di Kabupaten Pinrang”, harap drg. Dewi.

Kabid Kesmas dr. Amsyir Muhadi, M.Adm,Kes sebagai Narasumber menyampaikan dalam materinya 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah Periode emas yang harus diperhatikan agar mencegah terjadinya stunting, menurutnya Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi di Fokuskan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan melalui pendekatan multi-sektor dan berbasis bukti. Secara garis besar intervensi dilakukan dalam bentuk intervensi gizi spesifik yang pada umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan dan intervensi gizi sensitive yang umumnya dilakukan sektor diluar kesehatan.

 “Petugas Promkes harus mampu mengambil peran dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting di Kab. Pinrang apalagi sudah diperkuat dengan adanya dukungan kebijakan Peraturan Bupati Nomor 9 Tahun 2021 tentang Upaya pencegahan stunting dan Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Masyarakat”, jelas dr. Amtsyir.

Kesempatan yang sama drg. Burhanuddin, M.Kes juga memberikan motivasi kepada Petugas Promkes Puskesmas untuk memaksimalkan strategi Komunikasi Perubahan Perilaku masyarakat dengan mampu menyusun struktur dan pesan kunci sesuai dengan kelompok sasaran berdasarkan analisis situasi, selanjutnya mampu mengembangkan pendekatan komunikasi yang efektif kepada sasaran  dengan saluran komunikasi dan desain materi komunikasi yang tepat.

Kegiatan Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) dilaksanakan selama 2(dua) hari selanjutnya ditempat yang sama, hari Jumat-Sabtu (20-21/08) akan dilaksanakan kegiatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dengan Petugas Kesehatan.