Pinrang – Dinas Kesehatan Pinrang melaksanakan kegiatan sosialisasi sebuah inovasi dari Seksi Surveilans dan Imunisasi dengan nama Jadwal Rencana Posyandu Dan Imunisasi Berbasis Aplikasi yang disingkat JARUM BESI di Hotel MS, Senin- Selasa (23-24/11).

Kepala Dinas Kesehatan Pinrang drg. Dyah Puspita Dewi, M.Kes membuka kegiatan secara resmi yang didampingi oleh Narasumber Arland Yusran, SE, M.I.Kom Kabid Layanan eGovernment, Dinas Kominfo Pinrang dan Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi dr. Ultapri, M.Kes.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Korim dan pendamping serta petugas surveilans dan pendamping seluruh Puskesmas yang berjumlah 75 orang.

Dalam sosialiasasinya dr. Ultapri, M.Kes memaparkan tentang Inovasi JARUM BESI yang menurutnya semacam aplikasi untuk perluasan informasi kepada masyarakat tentang jadwal posyandu. Awalnya berbentuk SMS Gateway lalu semakin berkembang menjadi aplikasi gabungan dan basis datanya adalah jadwal tahunan seluruh posyandu di wilayah Kab Pinrang. “Inovasi ini mulai ada saat saya jadi reformer di kegiatan DIKLATPIM IV tahun 2019, dan telah diimplementasikan di Puskesmas Salo, dan rencananya akan dilaksanakan di 17 puskesmas atau 12 Kecamatan dan untuk jangka panjang akan masuk dalam bagian program Inovatif Kab. Pinrang, “jelasnya.

Peserta Foto Bersama dengan Kadis Kesehatan dan Narasumber

“ Tujuannya memudahkan masyarakat terutama yg miss atau lewat dari jadwal apakah karena lupa atau karena bayi balita sakit saat jadwalnya. Dan biasanya anak yg sakit menunggu jadwal bulan berikut dengan adanya aplikasi JARUM BESI, masyarakat bisa tahu posyandu dan jadwal terdekat dengan posisinya yang sekarang sehingga secepatnya anak bisa diimunisasi, “ jelas Ultapri.

“ Teknisnya mereka juga bisa melakukan pendaftaran lewat aplikasi ini. Via aplikasi ini juga  petugas posyandu menginput data profil sasaran, data balita yg diimunisasi hari ini, Imunisasi yang sudah terlaksana dan jenis imunisasi berikutnya yang akan mereka dapatkan. Dan aplikasi ini juga akan menampung keluhan pelayanan dan terutama jika ada KIPI (Kejadian Ikutan Paska Imunisasi). Keuntungan untuk perugas, aplikasi juga dapat menampilkan kinerja petugas,” terang Ultapri.

Lebih lanjut Ultapri memaparkan bahwa dalam Aplikasi tersebut Petugas menginput data anak yang diimunisasi dan secara otomatis menampilkan persentase capaian harian, mingguan dan bulanan. Aplikasi juga otomatis menampilkan rekapan per posyandu dalam wilayah desa atau kelurahan, puskesmas serta menampilkan daerah yang capaian merah, kuning, hijau seperti dalam aplikasi PWS (Pemantauan Wilayah Setempat).

Kesempatan yang sama Arland Yusran menyampaikan dalam materinya bahwa aplikasi Inovasi Jarum Besi tersebut berbasis IT dan agak berat serta rumit, jadi menurutnya pusat datanya bukan lagi dikelola di Dinas Kesehatan.” Tetapi rencananya dimasukkan sebagai bagian aplikasi yang dikelola Kabupaten dalam hal ini Dinas Kominfo, dan basis data dan penginputan tetap dari Dinas Kesehatan,” tutup Arland.(mr)