Pinrang – Bertempat di Aula DP2KBP3A Pinrang, Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang menggelar pertemuan evaluasi intervensi spesifik stunting pada hari Selasa (21/05/2024). Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Pinrang, drg. Dyah Puspita Dewi,M.Kes, yang sekaligus menjadi narasumber. Turut hadir mendampingi Hj. Rahma Muis, SKM selaku ketua pelaksana dan Manjilala sebagai Narasumber dari Persagi Provinsi Sulsel.
Dalam sambutannya, drg. Dyah Puspita Dewi menyampaikan bahwa Kabupaten Pinrang, Prevalensi Rate Stunting pada tahun 2023 turun menjadi 17,6 % yang sebelumnya 20,9 % pada tahun 2022. Tren penurunan angka stunting di Kabupaten Pinrang menurutnya merupakan hasil kerja keras dari berbagai pihak, baik melalui intervensi spesifik maupun intervensi sensitif. Intervensi spesifik yang dimaksud adalah kegiatan yang secara langsung menyasar masalah stunting, seperti pemberian makanan tambahan, edukasi gizi, dan pemantauan pertumbuhan anak. Sedangkan intervensi sensitif adalah kegiatan yang tidak secara langsung menyasar masalah stunting, namun dapat membantu meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, seperti penyediaan air bersih dan sanitasi, peningkatan akses pendidikan, dan pengentasan kemiskinan.
Kadis Kesehatan Pinrang menyampaikan terima kasih kepada seluruh petugas gizi puskesmas dan Bidan Koordinator (Bikor) atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Pinrang. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran mereka yang selalu sigap dan proaktif dalam memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat.
Pertemuan evaluasi ini bertujuan untuk membahas capaian dan kendala dalam pelaksanaan intervensi spesifik stunting di Kabupaten Pinrang. Selain itu, pertemuan ini juga menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan best practices dari berbagai pihak terkait. Diharapkan dengan pertemuan ini, intervensi spesifik stunting di Kabupaten Pinrang dapat semakin dioptimalkan sehingga angka stunting dapat terus diturunkan. (rsd/dks)
Stunting merupakan hal yang harus segera di atasi agar kkedepannya anak-anak Indonesia dapat tumbuh dengan tingkat kecukupan gizi yang optimal.