Pinrang – Dalam rangka mendukung upaya percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Pinrang, Tim Koordinasi Pencegahan Stunting Kabupaten Pinrang menggelar rembuk stunting, Kamis (1/04/2021) di Hotel “MS” Kabupaten Pinrang.
Sebelum acara dibuka oleh Bupati Pinrang, didahului dengan laporan kegiatan dari Bappelitbangda sebagai Ketua Tim Koordinasi Pencegahan Stunting di Kabupaten Pinrang. Hadir pula memberi sambutan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sulawesi Selatan Bidang Kesehatan Prof. dr. H. Veni Hadju, M.Sc, Ph.D, Tim Iney Bina Bangda Region 5 Bapak Lukman Nurhakim.
Setelah acara dibuka oleh Bapak Bupati Pinrang H. Andi Irwan Hamid S.Sos, kemudian dilanjutkan dengan Diskusi bagaimana menurunkan stunting menjadi zero dan Penandatanganan Komitmen serta Berita Acara dari seluruh peserta. Kegiatan rembuk stunting ini dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pinrang, DPRD Kabupaten Pinrang, Para Kepala OPD, Para Kepala Puskesmas, Para Camat, Kelurahan dan Kepala Desa Lokus Tahun 2021 dan 2022.
Menurut Prof. Veni dalam paparannya menyampaikan bahwa tujuan utama rembuk stunting adalah mencanangkan dan membangun komitmen bersama para pemangku kepentingan pembangunan SDM di Kabupaten Pinrang.
“Selain itu sosialisasi, edukasi dan sekaligus memantapkan koordinasi, komunikasi dan sinergi dalam konvergensi percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Pinrang,” tegasnya.
Sementara Bupati Pinrang H. Andi Irwan Hamid S.Sos mengatakan kegiatan rembuk stunting ini dilakukan untuk memastikan bahwa isu yang sangat krusial dan strategi menyikapi pidato kenegaraan Presiden RI Joko Widodo terkait visi arah pembangunan tahun 2019-2024 yang salah satu instruksinya kepada seluruh perangkat mulai dari Gubernur, Bupati, Camat hingga Kepala Desa bagaimana semuanya menyatukan langkah dan komitmen untuk menurunkan stunting sehingga senirgitas semua pihak sangat diperlukan.
“Prevalensi stunting berdasarkan E-PPGBM di Kabupaten Pinrang tahun 2019 sebesar 10,97% dan menurun menjadi 8,72% pada tahun 2020. Kegiatan ini sangat penting dengan harapan duduk bersama untuk memberikan perhatian dan komitmen menurunkan stunting melalui sumberdaya yang ada dengan APBD maupun Dana Desa,” katanya.
Menurut Bupati Pinrang, Pencegahan dan Penurunan Stunting dimulai dari Hulu. Peningkatan pelayanan pada 1000 HPK, Bayi, Balita, Remaja, Ibu Hamil memerlukan sinergitas dalam pelayanannya, bukan hanya dari segi gizi, kesehatan tapi juga dari perilaku, pola asuh, kebersihan, dll.
Lebih lanjut Bupati menginstruksikan kepada para Camat dan Kepala Desa untuk memastikan seluruh mandatory dalam mencegah stunting betul-betul terprogram dan teranggarkan dalam Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Desa (ADD) pada tahun 2021 dan 2022.
“Jika semua dilakukan dengan dukungan anggaran dan komitmen yang tinggi, maka stunting bisa turun dan dicegah bersama-sama” pungkasnya.
Sementara menurut Tim Iney Bina Bangda Region 5, Bapak Lukman Nurhakim bahwa diperlukan inovasi gerakan serentak untuk menurunkan stunting menjadi Zero.
Komentar Terbaru